Traveling

Wat Preah Prom Rath: Candi Kecil yang Penuh dengan Keindahan.

Cerita tentang perjalanan gua di Kamboja masih banyak yang belum ditulis, jadi di tulisan kali ini gua akan bahas salah satu tempat keren yang pernah gua kunjungin ketika traveling ke Kamboja. Pagi itu 26 Juli 2018, pukul 6:30 waktu Indochina, hari terakhir gua dan travelmates gua di kota Siem Reap, cuacanya sedikit dingin. Mungkin karena malamnya turun hujan yang membuat cuaca pagi itu enak untuk narik selimut lagi.

Tapi kami gak mau sia-siain kesempatan di hari terakhir itu menikmati sarapan yang telah disediakan oleh Siem Reap Int’l Hostel, hostel di mana kami stay selama di kota Siem Reap. Dengan telur mata sapi dan roti —udah kayak Bule aje— kami santap dengan lahap. Mereka sebenarnya menyediakan daging di menu sarapan waktu itu, tapi karena mereka hanya punya pork, yang mana kami semua tidak makan pork, jadi terpaksa kami makan a la “sarapan bule”.

Setelah sarapan, kami bergegas untuk mandi dan bersiap meng-explore keindahan kota kecil itu dengan banyak tempat sejarah. Yaitu ke Wat Preah Prom Rath. Dalam bahasa Khmer, “wat” berarti “candi” dan candi Preah Prom Rath ini adalah salah satu candi umat Buddha yang menjadi daya tarik para wisatawan. Ini adalah candi yang disaranin oleh Bang Rendra –anaknya Bundo Mei— yang wajib dikunjungin, katanya. Bukan karena sejarahnya yang menarik dipelajari tapi juga karena bentuk dan atmosfernya yang keren.

Karena penasaran banget, kami putuskan berangkat pagi-pagi banget. Kami putuskan berjalan kaki dulu sambil lihat-lihat pasar tradisional deket hostel kami tinggal, sekitar 700 meter berjalan kira-kira. Seperti yang udah gua ceritain sebelumnya di tulisan tentang Siem Reap, Kamboja, bahwa US Dolar di Kamboja itu sangat usable sebagai alat pembayaran atau alat jual-beli yang lumrah.

Baca juga: Dollar US Lebih Berharga di Kamboja daripada Riel Kamboja.

Pasar Tradisional dekat Area Night Market di Siem Reap

Bundo Mei di Depan Salah Satu Kedai

Jadi tak heran, sesampainya di pasar tradisionalnya itu banyak pedagang yang menawarkan kami barang dagangan dengan mata uang US Dolar. Dan namanya wanita kali ya, kalau belanja itu lama, kayak semua-semuanya mau dibeli dan ditawar, Mbak Agnes banyak habiskan waktu dengan belanja oleh-oleh.

Waktu udah mulai siang, dan tulisan ini makin ngalur-ngidul, gua langsung cerita ketika kami putuskan segera ke Wat Preah Prom Rath. Tuk-tuk udah kayak angkot yang ngetemnya banyak banget di dekat pasar itu. Berbagai harga ditawarkan oleh sejumlah pengemudi tuk-tuk. Kami sepakat untuk yang termurah, yaitu US$10 untuk 4 orang keliling pulang-pergi dari titik mulai ke Wat Preah Prom Rath lalu ke hostel lagi.

Kalau kalian kamu ke kota Siem Reap dan berkeliling pakai tuk-tuk, pastiin kalian bawa selalu masker atau kain penutup mulut dan kacamata hitam. Debunya banyak banget! Dan tentunya harus pinter nawar pengemudi tuk-tuknya ya karena gak jarang para pengemudi tuk-tuk naikin harga yang gak masuk akal.

Bapak pengemudi tuk-tuk yang tak diketahui namanya itu mulai memasukan gigi pedal dan menancap gas dengan kecepatan sedang. Satu hal yang pasti, di Siem Reap ini termasuk kota yang ramah bahasa Inggris, jadi gak perlu khawatir kalau gak bisa bahasa Khmer atau gak punya paket internet untuk gunain Google Translate.

Baca juga: Susahnya Berkomunikasi dengan Bahasa Inggris di Vietnam.

Sesampainya di Wat Preah Prom Rath, Bapak pengemudi tuk-tuk itu ngasih saran ke kami untuk eksplore candi tersebut dari sisi barat dulu lalu ke tengah setelah itu ke bagian belakang. Karena tiap sudut-sudut candi ini punya daya tarik sendiri.

Terik matahari gak mengilangkan kami akan selalu tampil keren HAHAHA. Kacamata hitam menjadi alasan buat mata jadi gak silau dan tampil gaya selama berkeliling di Wat Preah Prom Rath. Tanpa dipungut biaya masuk sama sekali, candi Buddha ini langsung menyuguhkan tampilan yang menakjubkan. Di sehiasi dengan warna emas yang dominan membuat kami gak mau mengabiskan waktu lama-lama untuk mulai berfoto-foto.

Karena ini merupakan tempat ibadah, cara berpakaian harus tetap dijaga. Kayak contohnya, gua yang pakai celana pendek, akhirnya putuskan pakai kain tambahan agar lebih sopan. Intinya, sopan dalam bertamu ke tempat orang, apalagi ini tempat ibadah bagi umat lain, kan? Kita harus bisa menghormati juga.

Berdasarkan sejarah, Wat Preah Prom Rath merupakan salah satu candi tertua di kota Siem Reap yang punya sejarah hampir 500 tahun. Salah satu Raja Kamboja, yaitu Raja Ang Chan mempersembahkan candi ini kepada Prea Ang Chang-han Hoy, salah biksu yang dihormati di sejarah Kamboja dan juga dedikasikan kepada arwah pasangan Ta Pum dan Yeay Rath yang memiliki tanah tempat Wat Preah Prohm Rath dan dibangunnya oleh mereka untuk menyebarkan ajaran Buddha dan menyediakan penginapan bagi para biksu-biksu yang datang ke Siem Reap tanpa mempunyai penginapan.

Replika Perahu yang Membawa Biksu Prea Ang Chang-han Hoy

Kebetulan banget, ketika sampai di sana dan mulai eksplor kawasan Wat Preah Prom Rath, terdengar para biksu dan jemaat melakukan upacara sembahyang. Ucapan doa-doa yang terdengar dari pengeras suara itu bisa dibilang seperti adzan bagi para jemaat untuk berkumpul dan melakukan sembahyang bersama. Langsung gua mendekati sumber suara itu yang berada di seperti ruangan terbuka terletak di tengah dari candi itu. Momen pertama kali bagi gua melihat para biksu dan jemaat melakukan sembahyang. Langsung aja gua mulai jepretin tombol kamera untuk mengabadikan momen langka itu.

Para Biksu dan Jemaat sedang Sembahyang

Di belakang dari ruangan para biksu dan jemaat melakukan upacara sembahyang, terdapat candi yang keren banget. Dan ternyata lokasi candi di belakang itu banyak dimanfaatkan dan difavoritkan para Instagramers mengabadikan momen untuk mem-posting kalau mengunjungi Wat Preah Prom Rath.

Waktu udah menunjukkan waktu jam 12 siang waktu Indochina, karena kami belum check out dari hostel kami tinggal, terpaksa kami sudahi ekplorasi Wat Preah Prom Rath saat itu. Kami sepakat untuk segera kembali ke hostel. Tuk-tuk pun berjalan agak cepat dan hanya butuh waktu sekitar 20 menit kami sudah tiba kembali di hostel.

Hari terkahir gua dan travelmates gua di Kota Siem Reap lengkap sudah. Wat Preah Prom Rath adalah candi yang wajib dikunjungi kalau kalian traveling ke Siem Reap, karena candi kecil ini punya warna-warna yang menarik untuk disaksikan dengan mata kita langsung dan keindahan juga kebersihannya ya terjaga buat kita betah di sini. Suatu saat harus balik lagi ke Siem Reap karena banyak tempat-tempat bersejarah dan keren yang belum terjamah oleh gua. Kalau gua mau balik lagi ke Kamboja, kamu mau ikut?

Firdaus Soeroto

He is the second child of three children coming from a humble family background, and he is feeling blessed to be where and what he is today.

Related Articles

34 Comments

  1. Kalau Kak Firdaus mau balik lagi ke Wat Preah Prom Rath, bolehlah saya di info. Keindahan, budaya, religi dan sejarahnya menarik ya Kak.

  2. Wat Preah Prom Rath, keren ya. Di dominasi dengan warna emas, jadi terkesan megah dan mewah. Oh iya, “wat” itu Bahasa Khmer ya? Soalnya di Siam (Thailand), juga menggunakan “wat”.

    1. “Wat” itu bahasa Khmer dan Thai, Kak Taumy. Kalau di Laos juga pakai “Wat” atau juga bisa “Vat” yang artinya sama yaitu Candi Buddha.

    1. Bundo Mei mah udah jadi travelmate aku kalau ke luar negeri. Dia udah senior ke luar negeri, Mas Ris.

  3. Wat Preah Prom Rath, hm namnaya susah dieja pakai lidah Indonesia ya..
    Tapi beneran ini candi kecil yang indah dan bersih juga.
    Dan beberapa yang well noted dari artikel ini, kalau ke Kamboja sangunya US Dollar aja..
    Baique lah:)

  4. Wat Preah Prom Rath. Namanya susah ditulis dan disebut, ya. Ciri khas nama daerah sana 😀
    Saya belum pernah ke Vietnam dan Kamboja tapi lihat fotonya, mirip dengan di Thailand, ya. Terus malah penasaran dengan kedai-kedai di sana. Pengen tau jenis barang yang dijual.

    1. Iya, Mbak Nunik. Kamboja itu candi-candinya mirip di Thailand. Saya malah belum pernah ke Thailand hehe.

    1. tulisan berikutnya aku bahas tentang budget-nya ya. Tapi waktu ke Kamboja dan Vietnam kemarin aku spent sekitar 7 juta, udah termasuk tiket PP dan penginapan lho.

    1. Saya belom ke Thailand malah mbak hehe… Untuk budget, kemarin aku 2 negara; Vietnam dan Kamboja, habis kira-kira 7juta udah termasuk tiket PP dan penginapan.

  5. Indah banget Wat Preah Prom Rath.. Punya nilai sejarah dan masih dipakai untuk tempat ibadah ya..Perjalanan ke tempat sejarah memang selalu menyenangkan ya.. Fotonya keren juga Mas..

  6. Wat Preah Prom Rath… namanya susah banget ya disebut. Hehe
    Selalu suka sih sama candi2 gitu. Gimana ya budaya banget. Terus enaknya lagi biaya masuknya gratis. Eh itu sarungnya nemu dimana daus? Heheh

  7. Wisata sejarah dan religi memang selalu asik. Wat Preah Prom Rath asik banget buat dikunjungi bagi pecinta wisata sejarah dan religi. Anyway budget nya berapa kah? Hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button