Traveling

Wat Arun, Tempat Wisata Sejarah Murah & Wajib Dikunjungi di Bangkok

Agustus kemarin adalah kali pertama gua pergi ke Bangkok. Bertepatan dengan outing kantor, gua jadi punya kesempatan menyambangin negara gajah putih ini. Excited banget ketika akhirnya tahu kalau Bangkok jadi tempat tujuan outing, bukan semata karena belum pernah ke sana, tapi juga gua jadi punya kesempatan buat belajar kultur baru.

Perjalanan dimulai dengan penerbangan super pagi. Bertolak dari Jakarta langsung ke Don Mueang International Airport, Bangkok. Tepat pukul 8 pagi, gua dan rombongan kantor tiba dengan selamat sentosa. Setelah sarapan, kami siap menyambangin tempat destinasi pertama.

Selain gak mau melewatkan buat belanja-belanja murah, tentu aja gua harus kunjungi tempat-tempat bersejarah. Salah satu tempat sejarah di Thailand yang bikin gua penasaran adalah Wat Arun. Salah satu Wat yang berada di Bangkok ini juga terkenal dengan tempat wisata murah yang wajib dikunjungi.

Baca juga: Wat yang Indah Ada Juga di Kamboja

Untuk bisa ke Wat Arun, kami harus menyebrangi sungai Chao Phraya. Bermodalkan hanya THB 4 atau sekitar Rp1.800an aja, kami udah bisa menyewa perahu sederhana untuk menyebrang ke Wat Arun. Tepat siang hari kami menyebrangi sungai yang dipenuhi perahu lainnya yang lalu-lalang. Ah, anyway, Bangkok tu panas banget! Harus pakai sunscreen selama beraktivitas outdoor dan pakai kacamata hitam untuk menghalang sengatan sinar matahari yang bikin silau.

Wat Arun terlekat di hulu sungai Chao Phraya, jadi nahkoda perahu ini harus mengantarkan kami ke hulu agar bisa masuk ke pekarangan Wat Arun. Untuk bisa masuk ke pekarangannya, kami harus masuk membayar tiket masuk seharga THB 50 atau senilai Rp23.000an. Bagi pecinta arsitektur dan desain, Wat Arun wajib banget dikunjungi. Karena walau pekarangannya tak begitu luas dibandingkan kuil lainnya, tapi bentuk dari salah satu kuil di Bangkok ini punya daya tarik tersendiri. Warna putih yang mendominasi dan corak dari keramik kecil warna-warni menjadi ciri khasnya.

Kuil ini memiliki tiga lantai yang masing-masing level mengartikan neraka, bumi, dan surga. Tapi, para pengunjung yang datang hanya diperbolehkan untuk mencapai level bumi. Setiap lantainya ditopang oleh patung makhluk raksasa dari laut yang berdiri dengan satu lutut.

Nah, untuk bisa mencapai level bumi ini, pengunjung harus menaiki tangga yang menurut gua cukup curam dan tinggi. Mungkin ini yang banyak membuat para pengunjung males buat naik. Tapi kalau gak naik, sayang banget. Karena pemandangan di atas itu keren. Kalau berhasil naik, kita akan liat pemandangan lain dari Wat Arun dan sisi lain dari sungai Chao Phraya.

Sejarah tercatat, Wat Arun ini didirikan ketika Thailand dipimpin oleh Raja Taksin pada tahun 1768, nama “Wat Arun” itu diberikan oleh beliau sendiri yang artinya Kuil Fajar karena ketika Raja Taksin tiba di Kuil itu pada waktu fajar menyingsing setelah memimpin perang dengan Kerajaan Burma. Sampai sekarang, Kuil Buddha ini tetap menggunakan nama tersebut dan menjadi peribadatan utama untuk umat Buddha di Thailand.

Sumber: sintiaastarina.com

Baca juga: Penelusuran Sejarah Agama Hindu di Malaysia

Di pelataran Wat Arun ini juga ada semacam pasar yang menjajahkan mulai dari pakaian hingga pernak-pernik tradisional khas Thailand. Jadi kalau males panas-panasan, bisa melipir ke pasar sambil tawar menawar barang belanjaan. Kalau gak bisa bahasa Inggris atau Thai, gak usah stres ya, karena di pasar itu banyak pedagang yang bisa bahasa Indonesia, lho.

Pelataran Wat Arun ini beroperasi untuk umum mulai dari jam 8 pagi – 6 sore. Untuk waktu terbaik datang ke Wat Arun, banyak yang bilang sih sore hari. Tapi menurut gua, siang hari juga bisa jadi waktu yang pas karena langit biru dan pencahayaan yang bagus bisa menghasilkan hasil foto yang keren, apalagi kalau fotonya sama kamu. Ehe…

Jadi kapan nih kamu mau ke Wat Arun?

Firdaus Soeroto

He is the second child of three children coming from a humble family background, and he is feeling blessed to be where and what he is today.

Related Articles

27 Comments

  1. Wat Arun memang cantik ya. Arsitekturnya benar-benar memanjakan pengunjung. Foto-fotonya juga ciamik!
    Wah iya, temanku juga cerita pedagangnya bisa Bahasa Indonesia. Sayangnya waktu itu aku enggak berkunjung ke pasarnya. Hehe.

  2. Wat Arun keren juga arsitekturnya, bikin semangat buat foto-foto. Kelihatan banget sih cuacanya panas, tapi buat lightingnya oke punya. Sebenernya penasaran kalau ke Thailand kan banyak cowo-cowo yang kayak bidadari gitu. Did you ever find them?
    Thank you kak buat sharingnya.

  3. Okelah … next time mesti nih
    Ke wat arun, wisata sejarah dan religi yang ok dan murah saat ke Bangkok… ups bisa Wisata kuliner juga.

  4. Keren banget arsitekturnya Wat Arun, kayanya tempat wajib didatengin kalau ke Bangkok nih.
    Btw, asik banget sih outing kantornya ke Bangkok.

  5. Aku pas ke sana hujan dan lagi ada pemugaran. Jadi agak lama neduh dan yah ga bagus juga photonya karena mendung.

    Aseli aku suka desainnya dan bahan bangunannya unik gituh.

    Pengen ke sana lagi.

  6. Di wat arun ini arsitekturnya emang kece abis.. dan harus pinter2 cari space buat foto bagus.. hahah.. yang jelas pas kapan hari ke thailand lumayan panas ya. Jadi selain pakai sunblock dan kaca mata hitam. Harus banyak minum karena haus mulu. Hahah

  7. setiap yang ke thailand, pasti ke wat arun ya. kayaknya memang destinasi wisata yang ga boleh dilewatin kalo ke thailand. ada secuil sejarah tentang wat arun, tapi kayaknya boleh kak request full sejarah tentang wat arunnya kayaknya seru 🙂

    1. Siaapp… Aku pelajari dulu kalau itu ya. Soalnya, baru segitu yang aku dapat dan tau pas kunjunganku ke Thailand. 🙂

  8. Wat Arun, tempat wajib yang kudu dikunjungi kalau ke Thailand ya. Gue setiap liat Daus inget Thailand, soalnya Daus beberapa kali nulis tentang Thailand. Ya kan? Sawadikaaakun! 😁

    1. Orang ini baru pertama kali kok nulis tentang Thailand haha… Kemarin itu Kamboja, memang sih kebudayaan mereka juga hampir serupa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button