Lifestyle

Hentikan Penyebaran Coronavirus dengan Tidak Mudik

Akhir-akhir ini, melakukan kegiatan di luar rumah jadi sesuatu yang jarang banget dilakukan, apalagi traveling. Ini semua karena adanya himbauan dari pemerintah untuk #DiRumahAja atau membatasin kegiatan di luar rumah terkait semakin merebaknya Coronavirus atau Covid-19.

Menurut LINE Today, wabah pandemi Covid-19 atau Coronavirus di Indonesia per tanggal 4 April 2020 sudah mencapai 2.092 kasus dengan jumlah korban meninggal 191 jiwa dan 150 orang sembuh. Tiap hari angka kasus yang terjangkit virus ini bertambah terus-menerus, dan memasukin awal April ini, artinya Indonesia sudah masuk bulan kedua dalam status penyebaran secara meluas dari Covid-19 ini.

Salah satu cara yang tepat untuk penanggulangan atau mencegah agar penyebaran Coronavirus ini tidak semakin meluas adalah dengan melakukan social dan physical distancing. Anjuran ini diaminkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan disebut sebagai “arah yang tepat” oleh para ahli.

Coronavirus diketahui penyebaran utamanya melalui tetesan pernapasan, terutama ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Perlu diketahui juga nih kalau orang yang terinfeksi juga ada yang tidak memiliki gejala, jadi kita yang sehat aja ini belum tentu enggak terpapar virus yang menjadi pandemi mematikan di dunia untuk sekarang ini. Itu kenapa physical distancing perlu banget dilakukan untuk kurangi penularannya.

Ikatan Alumni Departemen Matematika UI sampai membuat skenario di mana interaksi antarmanusia bisa berdampak pada penyebaran Covid-19 ini.

 

Memasuki bulan April, artinya juga sebentar lagi umat Islam di dunia termasuk di Indonesia akan memasuki bulan suci Ramadan nih. Dan kalau kondisi yang gak kondusif ini masih terjadi, kemungkinan tempat-tempat ibadah gak akan ada ibadah teraweh berjamaah bahkan kemungkinan proses mudik untuk sambut Lebaran juga bakalan ditiadakan. Yah mengingat proses mudik di Indonesia merupakan salah satu migrasi terbesar yang dilakukan menjelang hari Lebaran.

Baca juga:
Megahnya Fasilitas Dermaga Eksekutif Merak-Bakauheni untuk Pemudik
MRT: Transportasi yang Terbukti Tertib & Cepat di Jakarta

Proses mudik juga bisa disebut mengabaikan physical distancing dan dikhawatirkan orang yang melakukan mudik akan membawa virus ini merajalela di kampung halamannya. Kumpul keluarga dengan orang-orang terkasih memang akan jadi momen yang ditunggu-tunggu, tapi jangan sampai kita meyebarkan virus kepada saudara-saudara kita di kampung halaman yang sudah lanjut usia.

Menurut WHO, angka kematian paling banyak terjadi pada penderita Covid-19 yang berusia lanjut sekitar 80 tahun ke atas dengan presentase lebih dari 22%. Nih gue kasih info kenapa lansia rentan banget terhadap paparan Corona virus:

Dengan kita gak melakukan mudik di tengah pandemi ini, sama aja bentuk ikhtiar kita kepada Tuhan dan ikut berkontribusi untuk enggak menyebarkan Coronavirus ini lebih luas lagi. Yuk, tunda dulu mudiknya. Kita lawan dulu virusnya, setelah itu baru kita balas rindunya untuk pulang ke kampung halaman.

Firdaus Soeroto

He is the second child of three children coming from a humble family background, and he is feeling blessed to be where and what he is today.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Back to top button